Self Motivation with game (Gamification Part 1)

Thursday, January 08, 2015 0 Comments


Masih Ingat dengan fenomena flappy bird? Game yang sempat meledak dan membuat orang penasaran. Tetapi banyak juga yang stress karena permainan ini. Seorang remaja menikam kakak kandungnya karena kalah bermain, Mengapa hal ini bisa terjadi? bukankan orang bermain game untuk mendapatkan fun? Apakah begitu buruk efek dari bermain game? lalu benarkah paradigma selama ini bahwa game hanya membawa efek negatif?
Paradigma game yang berkembang di masyarakat adalah game membuat malas, menghabiskan waktu, membuat anak nakal dan tidak bermanfaat. Secara teori game terdiri dari formal elemen, dramatical elemen dan sistem dinamis. Formal elemen berkaitan konstruksi game secara umum. Meliputi goal, aturan, player dan sebagainya. Dramatical elemen yang berpengaruh terhadap efek yang ditimbulkan oleh game, ini yang membuat game menjadi menarik, menyenangkan atau malah membosankan. Sistem dinamis yang menyatukan Formal dan dramatical elemen menjadi sistem game yang utuh. Kita tidak akan banyak membahas sistem dinamis kali ini.
Game mempunyai sifat adiktif, membuat kecanduan bagi pemainnya. Dramatical elemen yang berperan. Saat player berada pada kondisi addicted, maka paradigma game akan menjadi benar, menghabiskan waktu, membuat malas dan tidak bermanfaat. Fokus fikirannya hanya tertuju pada game. Permasalahanya dapatkah kita memanfaatkan kondisi addicted tersebut menjadi aktivitas yang positif? Jika kita dapat menyusun dramatical elemen dan mengolah sistem dinamis untuk sesuatu yang positif, maka permasalahan diatas bisa terjawab.
Dalam teori game design, ada beberapa dramatical elemen yang membangun sebuah game. Satu diantaranya adalah challenges. Challenges menjadi faktor utama yang membuat seorang player menjadi addicted.  Challenges dalam game flappy Bird adalah bagaimana memecahkan rekor yang sebelumnya dimainkan. Sederhana, tapi pengaruh adiktifnya luar biasa. Player akan selalu penasaran untuk bermain lagi, dan lagi. Player berusaha lebih keras, lebih fokus, mencari dan menemukan strategi untuk selalu memecahkan rekor poin sebelumnya.
Misalkan anda seorang yang bekerja dalam bidang marketing, bagaimana jika anda  menerapkan challenge yang sama pada produk yang anda pasarkan? Bagaimana jika anda berkomitmen pada diri sendiri untuk selalu berusaha memecahkan rekor penjualan yang sudah anda capai? Anda akan berusaha lebih keras, menggunakan strategi yang berbeda, tujuannya adalah rekor penjualan yang harus selalu anda pecahkan setiap harinya. Tetapi bukankah hal ini dapat membuat orang frustrasi jika dia gagal dengan challenge tersebut? Seperti pada kasus pemain flappy Bird, bahkan ada yang sampai bertindak kriminal. Selain kematangan mental dan kedewasaan sikap, ada elemen game yang tidak terdapat pada game angry Bird. Tidak adanya goal atau target dalam angry Bird membuat player tidak akan berhenti dalam proses menyelesaikan challenges. Jika anda menetapkan suatu goal dalam challenge anda, ketika goal tersebut sudah tercapai maka challenge anda juga harus selesai. Jangan sampai anda mengejar challenge tanpa ada batasan kapan anda harus berhenti. Itu bisa membuat anda frustrasi bahkan gila. Intinya berjalanlah menuju goal anda, dan buat challenge agar anda merasa tertantang dan tertarik untuk mencapai goal anda.
Contoh lain, jika anda seorang mahasiswa yang ingin berprestasi dalam belajar. Anda dapat membuat beberapa challenge pada aktivitas belajar anda. Anda dapat membuat sebuah challenge untuk selalu tidak pernah terlambat mengikuti kuliah, jika terlambat maka anda harus menyumbangkan sebagian uang saku anda ke lembaga sosial. Selalu mengumpulkan tugas pertama kali, harus membaca buku dengan jumlah tertentu dan sebagainya.
Tentukan dan Buatlah sebuah challenge anda sendiri, yang penting challenge tersebut untuk mencapai goal yang sudah anda tetapkan.  Intinya, buat sebuah kondisi addicted pada aktivitas positif anda. Salah satu cara menggunakan unsur game, inilah yang disebut dengan konsep gamification (gamifikasi).
Pada kesempatan ini hanya membahas tentang challenges, masih banyak lagi unsur-unsur game yang dapat diolah dan diterapkan pada aktivitas non game, lain kali saya akan mencoba membahas beberapa unsur-unsur dan elemen pada game lainnya.
Using gamification concept and let's gamify our live.


 
Image Source (Click)

0 comments:

About This Blog

Test