Malioboro...
Malioboro, 5 oktober 2013-----------------------
Apa yang engkau fikirkan kawan? Apakah engkau risih melihat caraku
makan? ah…kufikir engkau tak kan sempat risih, jangankan untuk berfikir
risih, peduli pun engkau tak. Engkau lebih peduli dengan sebuah plat
warna hijau bertuliskan Jl. Malioboro dengan aksara jawa dibawahnya,
engkau lebih peduli dengan miniatur tugu-tugu yang terkadang menjadi
tempat singgah burung melepas lelah, engkau pun akan lebih peduli dengan
kuda-kuda yang diperlakukan seperti mesin, berdiri disampingnya,
memasang senyum sampai hitungan ketiga dan selesai ketika blitz kamera
menjalankan tugasnya, terkadang beberapa diantara kalian tersentak dan
histeris saat sang kuda tiba-tiba meringkik lalu mengibaskan surainya.
Ah…pemandangan itu terkadang menggelitikku, tapi aku tak sempat tertawa
melihatnya.
Aku memahami jika engkau tak peduli dengan ku, karena aku tahu pasti
bahwa engkau datang ketempat ini bukan untuk memperdulikanku, engkau
hanya peduli jika keberadaanku membuat background fotomu menjadi tak
seindah harapanmu. Untuk itu aku pun tak peduli dengan keberadaanmu dan
apapun anggapanmu terhadapku. Sebungkus nasi ditanganku ini lebih
menarik dari apapun tingkahmu, aku bahkan tak peduli dengan debu-debu
yang masih menempel ditangan saat aku mengais rejeki ku hari ini, toh
perutku sudah terlatih menghadapi partikel asing yang mungkin tak
bersahabat untuk tubuhku. Ini nikmat hidup kawan, tidak kah kau lihat
sekelilingku? Terik matahari, debu jalanan, asap kendaraan, aku
menikmatinya kawan. Sungguh…. semua itu tidak membuat aku terganggu,
makananku masih terasa enak, bahkan aku tidak mau melewatkan satu
butirpun nasi tertinggal.
Ah…cukuplah aku bergumam kawan, karung besarku ini harus penuh saat maghrib tiba, sampai jumpa kawan…
0 comments: